Pertemuan pendampingan UMKM Srikandi Maju bersama BAZNAS Sleman di Maguwoharjo.
BAZNAS Sleman Dorong Kemandirian Pelaku Usaha Lewat Pendampingan Srikandi Maju
28/11/2025 | ayw./BAZNAS Kabupaten Sleman kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemandirian ekonomi mustahik melalui program unggulan Sleman Produktif.
Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan pendampingan UMKM Srikandi Maju, sebuah kelompok usaha yang beranggotakan delapan perempuan pelaku usaha dari Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Pendampingan dilaksanakan pada Selasa (25/11/2025) di rumah ketua kelompok, Nurkholifah atau yang akrab disapa Efa, berlokasi di Jl. Solo KM 8 Rejowinangun, Maguwoharjo.
Kegiatan ini dihadiri lengkap oleh seluruh anggota kelompok, dan dipandu langsung oleh pendamping lapangan BAZNAS Sleman, Nurul Indah Khasanah, ST.
Dalam kesempatan tersebut, Indah memberikan pemaparan mengenai profil BAZNAS Sleman, program-program unggulan yang dapat diakses mustahik, serta berbagai informasi mendasar mengenai legalitas usaha yang wajib dimiliki oleh para pelaku UMKM.
Pendampingan dimulai dengan laporan kondisi keuangan kelompok dan agenda kegiatan bulanan. Setelah itu, Indah melakukan sesi coaching secara personal dengan setiap anggota.
Dalam sesi ini, ia menanyakan berbagai hal mulai dari kendala usaha, pelaporan omzet, hingga kelengkapan legalitas yang sudah atau belum dimiliki masing-masing pelaku usaha.
Salah satu materi yang menjadi fokus adalah pentingnya kepemilikan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai identitas resmi pelaku usaha. Indah menjelaskan bahwa NIB menjadi pintu awal untuk mengurus legalitas lainnya, seperti NPWP, PIRT, hingga Sertifikat Halal MUI.
“NIB ini penting dimiliki bagi setiap pelaku usaha, layaknya setiap warga Indonesia yang wajib memiliki identitas KTP. Dengan NIB, usaha kita diakui secara hukum dan memudahkan saat mengurus legalitas lainnya,” jelas Indah.
Selain membahas legalitas, sesi coaching juga mengungkap tantangan yang dihadapi para anggota. Dua di antaranya merupakan ibu tunggal yang harus menghidupi keluarga seorang diri setelah ditinggal suami untuk selamanya. Bagi mereka, usaha kecil yang dijalankan menjadi tumpuan utama ekonomi keluarga.
Di sisi lain, beberapa anggota masih menghadapi kendala manajemen, seperti pencampuran keuangan pribadi dan usaha, serta kesulitan dalam membagi tugas karena semua kegiatan dilakukan sendiri.
Meski demikian, semangat delapan anggota Srikandi Maju tidak luntur. Mereka mengakui bahwa bantuan modal dari BAZNAS Sleman sangat membantu perkembangan usaha masing-masing. Tidak hanya modal, pendampingan yang diberikan juga memotivasi mereka untuk meningkatkan kualitas pengelolaan usaha.
Ketua Kelompok Srikandi Maju, Nurkholifah, yang menjalankan usaha jajan pasar dan frozen food, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan BAZNAS Sleman.
“Ini adalah pertemuan rutin kami, dan kali ini alhamdulillah dihadiri oleh Bu Indah dari BAZNAS yang memberikan banyak informasi penting terkait program BAZNAS dan legalitas usaha seperti NIB, PIRT, hingga Sertifikat Halal. Kami benar-benar belum tahu informasi tersebut sebelumnya,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan ini merupakan tahap kedua dari BAZNAS Sleman, dan sangat berdampak pada keberlanjutan usaha para anggotanya.
“Semoga dengan pendampingan ini, usaha kami bisa lebih stabil dan omzetnya meningkat. Terima kasih kepada para muzaki yang telah berzakat melalui BAZNAS Sleman. Semoga berkah selalu,” pungkasnya.
Pendampingan ini menjadi bukti nyata bahwa program Sleman Produktif bukan sekadar bantuan modal, tetapi juga mencakup edukasi, pembinaan, dan penguatan kapasitas usaha agar mustahik semakin mandiri dan berdaya.
Pendampingan UMKM Srikandi Maju bersama BAZNAS Sleman dalam realisasi Program Sleman Produktif.