BAZNAS Sleman dengan Komisi D DPRD Grobogan dan BAZNAS Kabupaten Grobogan.
BAZNAS Sleman Terima Kunjungan Kerja Komisi D DPRD dan BAZNAS Kabupaten Grobogan
11/12/2025 | ayw./BAZNAS Kabupaten Sleman menerima kunjungan kerja (kunker) dari Komisi D DPRD Grobogan bersama BAZNAS Kabupaten Grobogan pada Kamis (11/12/2025).
Kunjungan ini berlangsung di Ruang Praja 2 Kabupaten Sleman dan dihadiri oleh 20 tamu rombongan, terdiri dari jajaran anggota Komisi D DPRD Grobogan, Ketua BAZNAS Kabupaten Grobogan Ari Widodo, S.Pd., Kabag Kesra Setda H. Ali Anwar, S.Sos., MM., staf Ahli Bid. Sosial Kemasyarakatan, dan SDM, Amin Hidayat, SPd. MM.
Dari pihak BAZNAS Sleman turut hadir Ketua BAZNAS Kabupaten Sleman, Drs. Kriswanto, M.Sc., Wakil Ketua II, Muhaimin, S.Ag., M.Pd., Wakil Ketua III, Muhyi Darmaji, S.Ag., M.Pd.I., Wakil Ketua IV, Nasirun, S.A.P., dan Ali Imran Perwakilan DPRD Kabupaten Sleman, serta staff pelaksana BAZNAS Kabupaten Sleman.
Kunjungan ini menjadi ruang silaturahmi sekaligus forum belajar dan berbagi praktik baik terkait pengelolaan zakat di Sleman.
Penguatan Sinergi dan Tata Kelola Zakat
Pada kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS Kabupaten Sleman, Drs. H. Kriswanto, M.Sc., menyambut langsung rombongan dan memaparkan profil kelembagaan BAZNAS Sleman.
Ia menjelaskan struktur organisasi, program-program unggulan, mekanisme penghimpunan zakat, alur pendistribusian dan pendayagunaan, hingga konsep pelaporan keuangan yang menjadi standar profesional lembaga.
Kriswanto menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas merupakan kunci kepercayaan masyarakat. Ia menyampaikan bahwa setiap tahun BAZNAS Sleman rutin menayangkan laporan penghimpunan, pendistribusian, dan jumlah mustahik penerima manfaat melalui berbagai kanal media massa.
Hal ini menjadi bagian penting dari komitmen lembaga untuk memberikan akses informasi yang jelas kepada publik.
Tujuan Kunjungan Kerja dari Grobogan
Wakil Ketua Komisi D DPRD Grobogan, H. M. Misbah, S.Ag., M.Si., menyampaikan tiga tujuan utama kunjungan kerja tersebut, yaitu:
1. Menjalin silaturahmi dengan BAZNAS Sleman.
2. Mempelajari model pengelolaan zakat yang telah berjalan efektif di Sleman, sekaligus mengadopsi hal-hal yang belum diterapkan di Kabupaten Grobogan. Misbah juga mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan salinan program atau dokumen pendukung yang bisa dipelajari lebih lanjut.
3. Memberikan kesempatan kepada seluruh anggota rombongan untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan terkait pengelolaan zakat di Sleman.
Misbah menyampaikan apresiasi atas penyambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten Sleman dan BAZNAS Kabupaten Sleman. Ia berharap kunjungan tersebut dapat memberikan banyak manfaat dan membawa inspirasi positif untuk diterapkan di Grobogan.
Diskusi dan Pemaparan Program BAZNAS Sleman
Pertemuan dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif. Dalam sesi tersebut, berbagai pertanyaan seputar strategi penghimpunan zakat, penguatan regulasi, dan optimalisasi pendayagunaan diajukan oleh rombongan Grobogan.
Kriswanto memaparkan bahwa peningkatan penghimpunan zakat di Sleman merupakan hasil dari koordinasi intens dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pada awal periode kepemimpinannya, BAZNAS Sleman mampu menghimpun sekitar Rp500 juta. Seiring terbitnya Surat Edaran (SE) dan Instruksi Bupati (InBup) tentang zakat dari gaji dan tunjangan kinerja (tukin), penghimpunan zakat meningkat signifikan.
Setelah regulasi tersebut diterbitkan, BAZNAS Sleman langsung melakukan sosialisasi ke seluruh OPD. Upaya ini berdampak pada lonjakan penghimpunan zakat dengan peningkatan hingga Rp296 juta per bulan, dan Pemerintah Kabupaten Sleman menargetkan peningkatan mencapai Rp4 miliar per tahun.
Terkait kesejahteraan petani, Kriswanto menjelaskan bahwa BAZNAS Sleman memiliki program pemberdayaan berupa bantuan bibit pertanian, serta modal usaha untuk petani milenial dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Program tersebut dirancang untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
Kunjungan kerja ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring antar-BAZNAS daerah dan memajukan tata kelola zakat yang profesional. BAZNAS Sleman berkomitmen untuk terus membuka ruang kolaborasi, berbagi pengalaman, serta memperkuat peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat.***