Ilustrasi, hitung zakatmu dengan tepat, salurkan melalui BAZNAS Sleman agar lebih bermanfaat.

Cara Mudah Hitung Zakat Sesuai Syariat: Nishab, Haul, dan Kadar Lengkap

25/09/2025 | AYW./

Sleman - Menunaikan zakat merupakan kewajiban setiap Muslim yang telah memenuhi syarat, sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an dan hadits.

Zakat tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga menjadi sarana berbagi untuk membantu sesama.

Namun, sebelum menunaikan kewajiban zakat, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, terutama terkait perhitungan zakat.

Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 52 Tahun 2014 memberikan panduan jelas mengenai jenis zakat, nishab, haul, serta kadar zakat yang harus dikeluarkan. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Zakat Penghasilan dan Jasa

Zakat penghasilan atau zakat profesi dikenakan pada setiap pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan halal, baik sebagai pegawai, profesional, maupun pekerja jasa.

·       Nishab: senilai 85 gram emas per tahun.

·       Kadar: 2,5% dari total penghasilan bersih.

·       Haul: dapat dibayarkan setiap bulan tanpa menunggu satu tahun penuh.

Contoh: jika penghasilan per bulan Rp5.000.000, maka zakatnya adalah Rp125.000.

2. Zakat Perdagangan

Zakat perdagangan berlaku bagi pelaku usaha yang memiliki aset dagang.

·       Nishab: senilai 85 gram emas.

·       Kadar: 2,5% dari nilai kekayaan dagang (aset lancar + laba) dikurangi kewajiban.

·       Haul: setelah 1 tahun kepemilikan.

Contoh: modal usaha Rp100 juta dengan keuntungan Rp20 juta, total Rp120 juta. Dikurangi hutang Rp10 juta = Rp110 juta. Maka zakatnya 2,5% x Rp110 juta = Rp2,75 juta.

3. Zakat Emas dan Perak

Harta berupa emas, perak, atau logam mulia lain juga wajib dizakati.

·       Nishab: emas = 85 gram, perak = 595 gram.

·       Kadar: 2,5% dari total kepemilikan.

·       Haul: 1 tahun penuh.

Contoh: kepemilikan emas 100 gram, maka zakatnya 2,5% x 100 gram = 2,5 gram emas atau nilai rupiahnya.

4. Zakat Pertanian

Hasil pertanian, perkebunan, atau perikanan juga termasuk dalam kategori wajib zakat.

·       Nishab: setara 653 kg gabah atau 520 kg beras.

·       Kadar:

o   5% bila menggunakan biaya irigasi.

o   10% bila hanya mengandalkan air hujan.

·       Haul: tidak perlu menunggu setahun, dikeluarkan setiap kali panen.

Contoh: hasil panen padi 1 ton dengan irigasi, zakatnya 5% x 1000 kg = 50 kg beras.

5. Zakat Tabungan (Uang dan Surat Berharga)

Tabungan dan surat berharga seperti deposito, obligasi, atau instrumen investasi lainnya juga wajib dizakati.

·       Nishab: setara 85 gram emas.

·       Kadar: 2,5% dari total saldo akhir yang dimiliki.

·       Haul: 1 tahun penuh.

Contoh: saldo tabungan Rp100 juta, maka zakatnya Rp2,5 juta.

6. Zakat Saham

Kepemilikan saham yang bersifat investasi jangka panjang juga termasuk objek zakat.

·       Nishab: setara 85 gram emas.

·       Kadar: 2,5% dari nilai saham dan dividen.

·       Haul: setelah dimiliki selama 1 tahun.

Contoh: nilai saham Rp200 juta, maka zakatnya 2,5% x Rp200 juta = Rp5 juta.

Kesimpulan

Menunaikan zakat tidak hanya soal niat, tetapi juga membutuhkan perhitungan yang tepat agar sesuai syariat. Mulai dari zakat penghasilan, perdagangan, emas, pertanian, tabungan, hingga saham, semuanya memiliki aturan khusus terkait nishab, haul, dan kadar zakat.

BAZNAS Sleman hadir untuk memudahkan masyarakat dalam menghitung, membayar, dan menyalurkan zakat agar tepat sasaran kepada mustahik yang berhak.

Dengan menunaikan zakat melalui BAZNAS Sleman, Anda turut berkontribusi dalam membantu pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.***

???? Mari tunaikan zakat Anda sekarang di BAZNAS Sleman. Bersama kita wujudkan Sleman yang lebih berkeadilan dan sejahtera.

 

KABUPATEN SLEMAN

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12